This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 30 September 2011

Memilih dan Mencari kerja sesuai bakat dan keperibadian

Ada beberapa faktor yang berpengaruh bagi seseorang dalam mencari kerja. Diantaranya adalah skill atau keahlian yang dimiliki dengan kualifikasi yang diminta. Selanjutnya latar belakang pendidikan, kemudian pengalaman kerja (work experience). Karena perusahaan lebih menyukai pekerja yang memang sudah ahli dalam bidang pekerjaannya dari pada harus memberikan training kepada seorang pemula. Dalam bekerja, idealnya seseorang itu mendapatkan kepuasan kerja diantaranya adalah karir yang identik dengan gaji yang sesuai, pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan minat dan disukai.
Mencari Pekerjaan yang Sesuai Dalam mencari dan memilih pekerjaan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Pemilihan pekerjaan yang tepat dapat menentukan seseorang akan diterima atau tidak dalam pekerjaan tersebut
2. Pemilihan pekerjaan akan menentukan seseorang dapat sukses atau gagal dalam pekerjaannya
3. Pemilihan pekerjaan akan menentukan seseorang dapat menikmati pekerjaannya atau tidak
4. Pemilihan pekerjaan dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan yang dimiliki seseorang Kita juga perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat membantu kita mencari pekerjaan yang sesuai diantaranya adalah:
a. Peran bakat dalam bekerja Dalam bekerja yang pasti kita ingin sukses. Dalam hal inilah bakat berperan. Bakat dibagi menjadi dua bagian yaitu
(1) Bakat skolastik (scholastic aptitude) atau disebut juga dengan bakat akademik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk dapat sukses dalam mengerjakan tugas-tugas formal sekolah. Sebagai contoh orang yang mempunyai bakat dalam bidang seni akan dengan mudah sukses mengerjakan tugas-tugas akademis yang berkaitan dengan seni;
(2) bakat vokasional (vocational aptitude) atau bakat dalam bidang pekerjaan adalah merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mempelajari suatu keahlian yang diperlukan dalam suatu pekerjaan. Sebagai contoh, seseorang yang mempunyai bakat dalam bidang linguistik akan mudah sukses jika bekerja sebagai penulis
b. Peran minat dalam bekerja Minat di beri arti sebagai motivasi yang kuat dalam bekerja. Karena itu, dalam memilih pekerjaan, seseorang harus memperhatikan faktor minatnya agar merasa tahan banting dalam menghadapi pekerjaan.
c. Peran kemampuan dalam bekerja Sebelum mencari kerja kita harus mengenal potensi diri kita untuk dapat mengetahui seberapa besar kemampuan kita dalam mengerjakan sesuatu hal. Karena semakin banyak kita mengetahui kemampuan kita, semakin besar kemungkinan kita mendapatkan pekerjaan yang tepat dan sesuai Kepribadian Menentukan Jenis Pekerjaan Untuk memilih sebuah pekerjaan yang tepat, kita perlu mempertimbangkan faktor kepribadian. Sebab kepribadian turut berperan dalam menentukan kecenderungan seseorang untuk cocok atau tidak pada jenis pekerjaan tertentu.
Disini ada beberapa macam pekerjaan yang sesuai dengan tipe orientasi kepribadian :
a. Tipe Murni atau tunggal
1. Tipe realistik Orang yang memiliki sifat dan perilaku agresif. Cocok dengan pekerjaan sebagai mekanik, operator mesin, tenaga pengepakan dan staf produksi
2. Tipe investigatif Orang yang lebih banyak berpikir dari pada bertindak dan mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi dari pada harus bekerja menggunakan fisik. Tipe ini cocok bekerja sebagai peneliti dan progammer
3. Tipe sosial Orang yang memiliki kemampuan sosial yang tinggi dengan orang sekitarnya. Pekerjaan yang sesuai untuk tipe ini adalah public relation, customer service, guru atau pekerja sosial
4. Tipe konvensional Orang yang selalu patuh pada peraturan. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah akuntan, administrasi, staf keuangan dan sekretaris
5. Tipe usaha Orang yang mempunyai kemampuan verbal yang andal, pandai berkomunikasi, mempengaruhi, merayu dan meyakinkan orang. Pekerjaan yang cocok untuk orang dengan tipe ini adalah wiraswasta dan staf marketing
6. Tipe kreatif Orang yang senang mengekspresikan diri mereka secara artistik atau seni seperti bernyanyi, melukis, menulis atau akting. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah copy writer, penulis, pemain teater, bintang film atau sinetron, pelukis, desainer dan penyanyi b. Tipe Kombinasi

1. Realistik-investigatif Orang dengan ciri-ciri gabungan dari dua tipe yakni realistik dan investigatif. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah pegawai navigasi, ahli pertanian dan surveyor

2. Investigatif-kreatif Orang dengan ciri-ciri gabungan investigatif dan kreatif. Pekerjaan yang cocok adalah ahli kecantikan, desainer interior dan asisten musium

3. Artistik-sosial Pekerjaan yang cocok untuk tipe gabungan ini adalah guru musik, guru taman kanak-kanak dan terapis seni

4. Sosial-usaha Pekerjaan yang sesuai untuk tipe ini adalah manajer hotel, interviewer dan direktur pelayanan masyarakat

5. Usaha-konvensional Pekerjaan yang sesuai untuk tipe kombinasi ini antara lain manajer real estate, agen asuransi dan administrasi penjualan Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2020077-memilih-dan-mencari-kerja-sesuai/#ixzz1ZVQ4gIPf

Ciri-Ciri Pemimpin yang baik

Kejayaan sesebuah organisasi bergantung ke atas prestasi kolektif pentadbirnya, iaitu orang yang mengarah kerja dan memimpin kakitangan keseluruhannya. Pemimpin (atau Ketua Jabatan) secara bersendirian mesti mendapatkan kerjasama secara sukarela daripada rakan sejawatnya kerana proses kepimpinan memang melibatkan dua orang atau lebih. Seorang daripadanya cuba membimbing dan mendorong yang lain dalam usaha mencapai matlamat sistem. Dalam proses perhubungan Ketua Jabatan dan kakitangan, terdapat banyak aspek yang perlu diberi perhatian. Misalnya, bagaimanakah seorang Ketua Jabatan mempengaruhi tingkah laku kakitangan supaya dapat menghasilkan output yang sempurna. Sebagai contoh dalam situasi sekolah misalnya, pengetua/guru besar dan guru-guru berusaha melahirkan pelajar yang sempurna dari segi mental, fizikal, rohani dan jasmani. Seorang pengetua/guru besar mesti mempunyai ciri-ciri kepimpinan, agar mendapat kerjasama dan diterima oleh semua kakitangan di sekolah. Apabila seseorang itu berjaya memimpin, ini bermakna dia berjaya mempengaruhi anggota-anggota yang lain di dalam organisasi itu. Kebolehan mempengaruhi bergantung kepada unsur yang penting iaitu kuasa yang ada pada seseorang itu. Mengikut Dr Robiah Sidin (1988), dalam bukunya ‘Asas Pentadbiran Pendidikan’, beliau menegaskan bahawa secara umumnya ada dua jenis kuasa yang boleh dipegang oleh seseorang pemimpin itu. Pertama, kuasa yang datang dengan jawatannya di dalam organisasi itu dan kedua, kuasa yang berpunca daripada keadaan dirinya sendiri atau kuasa individu. Kuasa yang bersangkut paut dengan jawatan adalah penting kerana memberi kepercayaan kepada anggota-anggotanya. Walaubagaimanapun untuk seseorang itu kekal menjadi pemimpin dia mesti juga mempunyai kuasa yang berunsurkan kebolehan tersendirinya. Ini termasuklah: 1. Mentaliti Kebijaksanaan atau kebolehan membuat perhitungan yang jauh sebelum bertindak dengan menilai antara yang baik dan buruk berdasarkan pertimbangan ilmu dan pengalaman. Keberanian atau kesungguhan serta kesanggupan menghadapi cabaran dan masalah serta risiko, baik yang berpunca dari luar diri atau dalam diri sendiri. Mempunyai inisiatif atau tindakan yang dimulakan sendiri tanpa menunggu orang lain dating kepadanya minta bertindak. Mempunyai kreativiti sendiri, terutamanya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang wujud dalam organisasi. 2. Kemasyarakatan Kesediaan memberi dan menerima pendapat. Sikap positif dan terbuka. Daya penggerak dan semangat juang yang kuat. Kebolehan berkomunikasi secara berkesan. 3. Moraliti Mempunyai disiplin diri yang unggul. Kebersihan jiwa terutamanya dari segi keadilah, amanah, ketenangan, kesabaran, keteguhan pendirian dan ketahanan diri. Iman yang teguh, terutama orang yang beragama Islam. Antara ketiga-tiga ciri yang dinyatakan, moraliti adalah yang terpenting untuk menilai seseorang pemimpin sama ada baik atau buruk, berkesan atau tidak, boleh bertahan lama atau tidak. Pemimpin memerlukan juga sikap tertentu untuk mempengaruhi orang lain. Perkara yang paling penting ialah pemimpin harus mempunyai pengertian dan tanggapan yang tajam terhadap individu-individu yang saling berurusan dengannya. Selain daripada itu seorang pemimpin juga harus mempunyai: Empati; iaitu kebolehan untuk memahami perasaan orang lain dan bersimpati. Kesedaran; akan kelemahan dan kekuatan dirinya sendiri. Sedar tentang bagaimanakah dirinya dianggap oleh orang lain. Hanya apabila ini berlaku maka barulah kepercayaan kebolehan dirinya akan timbul. Kebolehan: untuk melihat secara objektif akan masalah-masalah dan tingkah laku anggota-anggota lain. Pemimpin harus bersikap adil boleh memberi analisa yang adil dan tidak emosional. Selain itu, sekiranya seseorang itu ingin menjadi pemimpin yang baik, dia hendaklah mengamalkan perkara-perkara yang diketahui, dilihat dan diterima sebagai baik: Seseorang pemimpin harus bersedia untuk belajar dari siapa sekalipun apa yang dia tidak tahu kerana kepimpinan itu sesuatu yang boleh terus menerus dipelajari dari latihan dan pengalaman. Seseorang pemimpin mesti berani memberi jawapan yang tegas kepada sesuatu yang difikirkan baik atau tidak baik kepada organisasinya. Seseorang pemimpin yang baik berupaya memudahkan semua kerja, dengan menjadikannya kerja-kerja biasa yang boleh dilakukan oleh kebanyakkan orang bawahannya dan tidak memerlukan pakar khusus. Seorang pemimpin yang baik mempunyai perhubungan baik dengan orang-orang bawahannya. Dia mengenali mereka sebagai individu-individu yang mempunyai keistimewaan tersendiri. Pada kebiasaannya, pemimpin yang baik jarang berkasar dengan orang-orang bawahannya. Seseorang pemimpin yang baik pandai membahagikan masa. Dia tahu bila masa bertugas dan bila masa di luar tugas dan bertindak bersesuaian dengan keadaan. Pemimpin yang tidak cekap selalu merasa runsing dan bimbang dengan hal-hal tugas di mana juga dia berada. Dalam sesebuah organisasi terdapat pelbagai jenis manusia: ada yang malas, ada yang rajin dan ada yang boleh diharap serta ada yang tidak boleh diharap. Seorang pemimpin yang bijak tidak lemah semangat dengan keadaan ini. Dia menerima hakikat sedemikian dan menggunakan sebaik-baiknya apa yang ada. Seorang Pemimpin yang baik tahu dan mahu berbincang denganorang-orang bawahannya mengenai sesuatu hal yang dia sendiri tidak pasti. Dia tidak hanya pandai mengeluarkan arahan saja. Seorang pemimpin yang baik mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman mengenai tugas dan manusia. Seorang pemimpin yang baik pandai memperkembangkan kebolehan bekerja orang bawahannya. Dia tahu mengagihkan tugas kepada mereka. Seorang pemimpin yang bijak tidak sekali-kali lemah semangat dan cepat mengaku kalah apabila berdepan dengan sesuatu masalah. Kalau masalah tidak dapat diselesaikan dengan satu cara, dia menggunakan cara lain. Dia sentiasa bersikap positif. Melalui perbincangan mengenai ciri-ciri pemimpin berkesan di atas, beberapa kesimpulan dapat dibuat. Diantaranya ialah kepimpinan ialah perlakuan seseorang yang boleh menggerakkan orang lain untuk berfikir, merasa, bertindak dengan cara-cara tertentu. Dalam hal ini seorang pemimpin harus mengetahui keperluan dan motif orang-orang yang berkerja dengannya dan harus menitikberatkan pencapaian matlamat kumpulan. Dia juga harus berjaya mengekalkan kekuatan yang ada pada kumpulannya untuk menyelesaikan masalah dan mencapai matlamat masa depan. Seseorang pemimpin boleh menonjolkan kepimpinannya hanya melalui penglibatannya dalam kumpulan. Dalam kumpulan pula kekerapan interaksi bersama kakitangan membolehkan keberkesanan kepimpinannya. Kalau seorang pemimpin sentiasa “bersembunyi” dalam biliknya dan tidak mempunyai masa untuk berinteraksi dengan kakitangannya, maka kepimpinannya kurang berkesan. Kepimpinan bukan bergantung sepenuhnya kepada jawatan. Status jawatan yang disandang hanya satu daripada punca potensi kepimpinan. Kejayaan kepimpinan adalah fungsi kedua-dua kuasa; secara formal melalui jawatan dan secara tidak formal yang bukan kerana jawatan, iaitu penerimaan orang-orang bawahan .

Ciri-Ciri Orang Di Trima Kerja

Dalam setiap tahap perkembangan ada ciri-ciri khusus yang ada pada setiap tahap perkembangan, begitu juga pada saat masa kanak-kanak awal ditandai dengan ciri-ciri tertentu, menurut Hurlock (1980:108) ciri itu tercermin dalam sebutan yang biasa diberikan oleh para orang tua, pendidik, da ahli psikologi: a) Sebutan Yang Digunakan Orang Tua. Ada beberapa sebutan untuk menggambarkan masa kanak-kanan, sebutan tersbeut berkisar tentang perilaku dan aktivitas yang dilakukan anak-anak, pada sebagian besar orang tua menganggap awal masa pada kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit. Masa kanak-kanak merupakan masa-masa yang sulit bagi orang tua karena pada masa kanak-kanak awal ialah karena anak-anak sedang mengembangkan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan yang pada umumnya kurang berhasil. Selain itu pada sebagian orang tua juga menganggap usia awal kanak-kanak sebagai usia mainan karena anak mudah menghabiskan sebagian besar waktu juga bermain dengan mainannya. b) Sebutan Yang digunakan Para Pendidik. Sedangkan para pendidik menyebut usia awal kanak-kanak sebagai usia prasekolah, usia pra sekolah adalah usia yang belum memasuki usia sekolah atau masih berada di taman kanak-kanak, kelompok bermain, atau penitipan anak-anak. c) Sebutan Yang Digunakan Ahli Psikologi. Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri yang menonjol dari perkembangan psikologis anak selama tahun awal masa kanak-kanak. Salah satu sebutan yang banyak digunakan adalah usia kelompok, masa di mana anak-anak mempelajari dasar-dasar prilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu mereka masuk kelas satu. Karena perkembangan utama yang terjadi selama awal masa kanak-kanak berkisar diseputar penguasaan dan pengendalian lingkungan, banyak ahli psikologi yang melabelkan awal masa kanak-kanak sebagai usia menjelajah, sebuah label yang menunjukkan anak ingin mngetahui keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya, bagaimana perasaannya dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungannya, ini termasuk manusia dan benda mati. Salah satu cara yang umum dalam menjelajah lingkungan adalah dengan bertanya, jadi periode ini adalah meniru pembicaraan dan perilaku orang lain, oleh karena itu periode ini juga disebut usia meniru. Namun kecenderungan ini nampak kuat tetapi anak lebih menunjukkan kreativitas dalam bermain selama masa kanak-kanak dibandingkan masa-masa lain dalam kehidupannya, dengan alasan ini para ahli psikologi juga menamakan periode ini sebagai usia kreatif. Menurut Yusuf (2002) pada masa usia prasekolah ini dapat diperinci menjadi dua masa, yaitu masa vital dan masa estetik; a) Masa Vital. Pada masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud menamakan tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral (mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan anak memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya itu, tidaklah karena mulut sumber kenikmatan utama, tetapi karena waktu itu mulut merupakan alat untuk melakukan eksplorasi (penelitian) dan belajar. b) Masa Estetik. Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata estetik di sini dalam arti bahwa pada masa ini, perkembangan anak yang terutama adalah fungsi panca inderanya. Kegiatan eksploitasi dan belajar anak terutama menggunakan panca inderanya, pada masa ini, indera masih peka, karena itu Montessori menciptakan bermacam-macam alat permainan untuk melatih panca inderanya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More