This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 10 Desember 2012

Dinosaurus Punah Karena Gunung Api, Bukan Meteorit


 Selama ini diyakini, dinosaurus punah dari muka bumi dipicu jatuhnya meteor raksasa, selebar 15 kilometer, tak jauh dari Semenanjung Yukatan. Namun, sebuah studi menepis teori tersebut.
Baru-baru ini ilmuwan menyebut, aktivitas vulkanik di wilayah yang kini meliputi India, adalah sebab musabab kepunahan hewan raksasa itu. Yang memungkinkan manusia berevolusi dan menjadi penguasa dunia.
Para ahli berpendapat, lava yang mengalir selama puluhan ribu tahun dari Deccan Traps, sebuah daerah vulkanik dekat Mumbai,  telah memuntahkan sulfur dan karbon dioksida beracun ke atmosfer, menyebabkan kepunahan massal lewat pemanasan global dan pengasaman lautan.
Penemun tersebut, yang dipresentasikan Rabu 5 Desember lalu dalam pertemuan American Geophysical Union. Makin memperuncing perdebatan, apakah asteroid atau gunung api yang bertanggungjawab memusnahkan secara massal dinosaurus atau kepunahan K-T (Kapur- Tersier).
"Data kami adalah sebuah panggilan untuk penilaian ulang, apa yang sebenarnya menyebabkan kepunahan massal K-T," kata Gerta Keller, geolog dari Princeton University, yang terlibat dalam penelitian ini, seperti dimuat situs sains, LiveScience.
Selama beberapa tahun, Keller telah menyatakan bahwa aktivitas gunung berapi lah yang membunuh dinosaurus.
Sebaliknya, para pendukung hipotesis Alvarez meyakini, meteorit raksasa menghantam Chicxulub, Meksiko sekitar 65 juta tahun lalu, menyemburkan gas dan debu ke atmosfer, menutupi sinar matahari, membuat suhu bumi turun drastis. Debu juga membuat pada dinosaurus mati sesak nafas, meracuni lautan. Meteorit juga mungkin memicu aktivitas vulkanik, gempa bumi, dan tsunami.
"Penelitian terakhir mendemonstrasikan bahwa Deccan Traps terjadi sebelum kepunahan massal, dan mungkin punya kontribusi, seluruhnya atau bahkan total terhadap kepunahan tersebut," kata Eric Front, geolog dari University of Lisbon, Portugal, yang tak terlibat dalam penelitian.
"Kecoa Laut"
Hipotesis tersebut diawali temuan pada  2009. Saat pengeboran sebuah perusahaan minyak di timur India, menemukan sedimen lava yang berada di 3,3 kilometer di bawah permukaan laut.
Keller yang mengukji sedimen itu menemukan banyak kandungan fosil dari periode geologiCretaceous-Tersier, era ketika dinosaurus menghilang.
Sedimen itu mengandung banyak fosil plankton kecil, dengan kulit yang tak sempurna. Menandakan mahluk  tersebut hidup beberapa tahun setelah erupsi terjadi.
Sebagian besar spesies plankton itu akhirnya mati. Namun setelahnya, muncul plankton berukuran kecil dengan lapisan kulit luar yang sulit didefinisikan. Disebut dengan Guembilitria. "Kami menyebut Guembilitria ini sebagai oportunis bencana. Ia seperti kecoa, ketika kondisi yang lain memburuk, ia tetap bertahan," kata Keller.
Guembilitria dominan saat kandungan belerang di alam meningkat akibat terjadinya hujan asam. Di laut, belerang berikatan dengan kalsium sehingga kalsium untuk pembentukan cangkang dan tulang hewan berkurang.
Keberadaan fosil ini juga didukung dengan bukti fosil hewan dan tanaman di India pada waktu yang sama yang menunjukkan mereka juga punah akibat letusan gunung api.
Dampak Meteorit Terlalu Kecil
Beberapa waktu lalu, tim juga meneliti kandungan mineral di Chicxulub tempat jatuhnya meteorit. Hasilnya makin memperkuat hipotesis mereka.
Tim menemukan, sedimen di sama  banyak mengandung iradium sebagai bukti keberadaan meteorit. Namun, mereka menyebut, tumbukan ini terjadi setelah era punahnya dinosaurus.
Apalagi, menurut tim, meteorit  tidak akan menghasilkan belerang dan karbondioksida beracun dalam jumlah besar. Meteorit bisa memperparah , tapi bukan penyebab utama kepunahan dinosaurus.
"Meteorit terlalu kecil untuk memicu kepunahan dinosaurus

Apakah Dia Jodohmu?


Dia mungkin saja menjatuhkan kaus kaki kotor di lantai, tetapi paling tidak dia membukakan pintu buat Anda. Dalam urusan asmara, Anda memang harus menerima kebaikan beserta keburukan si pasangan sekaligus. Tetapi ketika berkencan dengan seseorang yang mungkin saja merupakan jodoh Anda, bagaimana cara menentukan bahwa dia adalah orang yang ditakdirkan menghabiskan sisa hidup berdua dengan Anda?

Kami menemui para ahli untuk mengetahui cara menentukan apakah seseorang benar-benar jodoh Anda atau bukan. Berikut ini lima tesnya:

1.Tes ksatria.

Penulis buku Patti Stanger mengatakan, sifat ksatria masih berlaku dalam menentukan apakah seseorang itu jodoh Anda atau bukan. “Hal-hal seperti membukakan pintu mobil, atau segera memberikan porsi makanan Anda (ketika berbagi makanan di restoran), itulah hal penting yang harus dilihat dalam menentukan apakah dia akan memperlakukanmu dengan baik.”

Dalam hal ini, tindakan lebih berarti dari kata-kata. “Kata-kata sering dijadikan pengganti tindakan romantis, tetapi sesungguhnya kosong tanpa tindak lanjut,” kata pekerja sosial Andrew Spanswick.

2.Tes pertemanan.

Sebuah hubungan asmara yang baik membutuhkan koneksi jiwa dan raga. “Maukah Anda nongkrong bersama seseorang bahkan bila mereka tidak menarik secara seksual?” kata ahli hubungan asmara Lindsay Kriger.

Dan Anda harus melihat lebih dari sekadar permukaan. “Tampang cantik/ganteng bisa memudar, tetapi kepribadian yang buruk itu abadi,” kata Linday. “Hubungan yang terbaik adalah ketika pasangan bisa menjadi sahabat,” kata Stanger.

3.Tes uang.
Bukan kejutan bila statistik menunjukkan, banyak pernikahan retak karena pertengkaran seputar masalah uang. Jadi, Stanger menyarankan Anda mencari tahu di mana posisi Anda sebelum menikah. “Bagaimana caramu menghabiskan uang? Bagaimana cara dia menghabiskan uang? Apakah sama/berbeda? Setujukah Anda bila dia lebih sering menabung, sementara Anda lebih sering belanja? Inilah pertanyaan penting sebelum berkomitmen,” kata Stanger.

“Kesembronoan dalam masalah keuangan akan menciptakan stres seumur hidup,” kata ahli psikoterapi asal California Selatan Tina Tessina. “Jika dia memakai uang untuk berjudi atau membeli mainan terbaru, padahal Anda berusaha keras berhemat, maka hubungan itu tidak akan berhasil,” katanya menambahkan.

4.Tes nilai keluarga.
Apakah kalian menginginkan jumlah anak yang sama? Apakah dia mengharapkan Anda pindah agama dari Katolik ke Yahudi? “Dari soal agama hingga mengurus rumah, seks dan anak-anak, kalian harus memiliki nilai dan prinsip bersama sebelum berkomitmen,” kata pakar hubungan ternama Kailen Rosenberg.

“Banyak hal yang memicu konflik dalam hubungan berasal dari perbedaan nilai-nilai prinsip yang tidak didiskusikan sebelumnya,” kata Kriger.

5.Tes ‘Titanic’.
Stanger menyodorkan satu skenario imajiner. Bila kalian berdua menumpang kapal yang tiba-tiba tenggelam, dan Anda kedinginan di laut, bersediakah dia memberikan potongan kayu supaya nyawa Anda selamat? Ini terdengar serius tetapi “Cinta Titanic” (seperti sebutan Stanger) adalah kunci bagi hubungan asmara yang kekal.

“Bila dia mencintaimu sepenuh jiwa dan Andalah satu-satunya yang dia perhatikan, itulah bukti bahwa Anda merupakan prioritas pertama dia,” kata Stanger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More